Dolar AS mengalami penurunan namun tidak signifikan Pada awal sesi perdagangan Eropa hari Senin (24/7), karena para trader menunggu sinyal dari serangkaian pertemuan bank sentral dalam minggu ini, dengan fokus khusus pada Federal Reserve.
Pukul 03:05 pagi waktu timur AS (07:05 GMT), Indeks Dolar, yang menelusuri pergerakan dolar AS terhadap sekumpulan enam mata uang lainnya, turun 0,2% menjadi 100,645, jauh di atas posisi terendah dalam 15 bulan yang terjadi awal Juli.
Dolar mengalami kenaikan lebih dari 1% minggu lalu setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap ketat, sehingga memunculkan ketidakpastian mengenai kebijakan yang akan diambil oleh Federal Reserve pada hari Rabu.
Meskipun diperkirakan bahwa Federal Reserve masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, namun belum jelas apakah bank sentral akan memberikan sinyal mengenai kenaikan suku bunga lebih lanjut di tahun ini, mengingat inflasi AS, meskipun melambat, masih berada di atas target tahunan bank sentral.
Pasangan mata uang EUR/USD naik 0,2% menjadi 1,1141, dengan pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis juga diperkirakan akan menghasilkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Meski kenaikan suku bunga seperti ini sudah diperkirakan oleh pasar, yang lebih diantisipasi adalah komentar-komentar terkait dari Presiden ECB, Christine Lagarde, terutama mengenai sinyal yang akan dikirim untuk pertemuan bulan September dengan inflasi di kawasan euro masih cukup tinggi di atas target bank sentral.
Pasangan USD/JPY turun 0,3% menjadi 141,39, dengan yen sedikit pulih dari kerugian besar minggu lalu menjelang pertemuan kebijakan Bank of Japan pada hari Jumat.
Di tempat lain, pasangan GBP/USD naik 0,2% menjadi 1,2879, didukung oleh data penjualan ritel yang kuat minggu lalu. Pasangan AUD/USD naik 0,1% menjadi 0,6739, didorong oleh prospek adanya lebih banyak langkah stimulus di China mengingat pentingnya pasar tersebut bagi ekspor Australia. Sementara itu, pasangan USD/CNY naik 0,1% menjadi 7,1943. (Tgh)
Sumber: Investing.com
