Harga minyak anjlok pada hari Rabu (19/3) setelah Rusia menyetujui usulan Presiden AS Donald Trump agar Moskow dan Kyiv berhenti menyerang infrastruktur energi masing-masing untuk sementara waktu, yang dapat menyebabkan lebih banyak minyak Rusia memasuki pasar global.
Harga minyak mentah Brent turun 19 sen, atau 0,3%, menjadi $70,37 per barel pada pukul 04.20 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 20 sen, atau 0,3%, menjadi $66,70.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa sepakat untuk berhenti menyerang fasilitas energi Ukraina tetapi tidak menyetujui gencatan senjata selama 30 hari penuh yang diharapkan Trump.
Rusia adalah salah satu pemasok minyak utama dunia, tetapi produksinya telah berkurang sejak dimulainya perang, yang mengakibatkan sanksi terhadap energi Rusia. Tarif AS terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok telah meningkatkan kekhawatiran akan resesi, yang juga membebani harga minyak karena hal itu akan berdampak pada permintaan minyak mentah.
Trump berjanji untuk melanjutkan serangan negaranya terhadap Houthi Yaman dan mengatakan ia akan meminta pertanggungjawaban Iran atas setiap serangan yang dilakukan oleh kelompok yang telah mengganggu pengiriman di Laut Merah.
Sementara itu, serangan udara Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 200 orang, kata otoritas kesehatan Palestina, yang mengakhiri gencatan senjata selama seminggu dan meningkatkan risiko pasokan minyak terancam dari wilayah yang lebih luas.
Sementara itu, data stok minyak mentah AS menggambarkan gambaran yang beragam, dengan stok minyak mentah meningkat sementara persediaan bahan bakar turun.
Stok minyak mentah naik 4,59 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 14 Maret, kata sumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa. Persediaan bensin turun 1,71 juta barel dan stok sulingan turun 2,15 juta barel, kata mereka.
Data resmi pemerintah akan dirilis pada hari Rabu. (Arl)
Sumber : Reuters