Dolar AS (USD) terus menghadapi tekanan jual yang kuat, dengan Indeks Dolar AS (DXY) merosot mendekati 99,50. Indeks USD telah memperpanjang penurunannya untuk hari perdagangan ketiga di tengah meningkatnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Minggu lalu, Donald Trump mengumumkan jeda 90 hari pada tarif timbal balik pada semua mitra dagangnya, kecuali Tiongkok. Situasi memburuk setelah Trump menaikkan pungutan timbal balik pada Tiongkok menjadi 125% karena mengenakan tarif balasan yang signifikan pada AS.
Jeda tarif timbal balik 90 hari merupakan kelegaan besar bagi semua negara terkait, yang menyebabkan pemulihan tajam dalam ekuitas global, termasuk AS.
Namun, Dolar AS terus menghadapi tekanan karena investor memperkirakan penolakan Trump terhadap bea masuk dan perang tarif balasan dengan Tiongkok merusak daya tarik strukturalnya.
Hal ini juga menyebabkan pelonggaran tajam obligasi pemerintah AS. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun naik hampir 14% dari minggu lalu tetapi telah turun lebih dari 1% pada jam perdagangan Eropa hari Senin. (Newsmaker23)
Sumber: FXStreet