SILVER

Silver Bertahan Seiring Meningkatnya Ketegangan Di Timur Tengah

Harga perak (XAG/USD) menghentikan penurunan empat hari berturut-turutnya, diperdagangkan di sekitar $33,10 per troy ons selama jam pasar Asia pada hari Selasa (25/3). Pemulihan ini didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan mengurangi staf internasionalnya di Gaza sekitar sepertiga setelah serangan udara Israel yang telah menewaskan ratusan warga sipil, termasuk personel PBB. Setelah gencatan senjata selama dua bulan membawa ketenangan relatif pada perang selama 18 bulan, Israel melanjutkan kampanye udara dan darat skala penuh terhadap Hamas pada hari Selasa lalu.

Pejabat kesehatan Palestina melaporkan hampir 700 kematian sejak saat itu, dengan total korban di Gaza melebihi 50.000, hampir sepertiganya adalah anak-anak, menurut Reuters.

Sementara itu, media pemerintah Rusia RIA Novosti melaporkan bahwa pernyataan bersama dari AS dan Rusia diharapkan pada hari Selasa, menyusul pembicaraan antara delegasi mereka di Riyadh yang berakhir pada hari Senin. Diskusi tersebut dilaporkan mencakup upaya untuk menegosiasikan kesepakatan gencatan senjata maritim Laut Hitam, di antara isu-isu lainnya.

Namun, perak menghadapi hambatan karena menguatnya Dolar AS (USD), didorong oleh data ekonomi AS yang kuat dan pernyataan hati-hati dari pejabat Federal Reserve (Fed). PMI Layanan Global S&P melonjak menjadi 54,3 pada bulan Maret, tertinggi dalam tiga bulan, naik dari 51,0 pada bulan Februari dan melampaui ekspektasi pasar sebesar 50,8. Sektor jasa bangkit kembali dengan tajam setelah mencapai level terendah dalam 15 bulan pada bulan Februari, sementara PMI Komposit naik menjadi 53,5, menandai pertumbuhan terkuatnya sejak Desember 2024.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyoroti ketidakpastian ekonomi yang terus-menerus, memperingatkan bahwa kemajuan inflasi mungkin lebih lambat dari yang diantisipasi sebelumnya. Bostic merevisi ekspektasi penurunan suku bunga 2025 ke bawah, dengan mengutip tekanan harga yang sedang berlangsung dan risiko terkait perdagangan.(Newsmaker23)

Sumber: FXstreet

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time