Yen Jepang (JPY) bergerak turun setelah pernyataan hati-hati dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan membantu pasangan USD/JPY bangkit dari level di bawah 151,00 atau level terendah sejak 10 Desember yang dicapai selama sesi Asia pada hari Jumat (7/2). Namun, depresiasi JPY yang berarti tampaknya sulit dipahami mengingat semakin banyaknya penerimaan bahwa Bank Jepang (BoJ) akan terus memperketat kebijakannya.
Faktanya, komentar dari pejabat senior BoJ pada hari Kamis menunjukkan bahwa bank sentral Jepang mempertahankan pendiriannya untuk terus menaikkan biaya pinjaman. Hal ini akan mengakibatkan penyempitan perbedaan suku bunga antara BoJ dan bank sentral utama lainnya, termasuk Federal Reserve (Fed), yang seharusnya terus mendukung JPY yang berimbal hasil lebih rendah dan membantu membatasi kerugian. Selain itu, pergerakan harga Dolar AS (USD) yang lemah mungkin berkontribusi untuk membatasi pasangan USD/JPY menjelang rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS.(ads)
Sumber: FXStreet