Yen Jepang (JPY) bergerak naik selama sesi Asia pada hari Kamis (23/1) menyusul rilis data Neraca Perdagangan dari Jepang yang lebih baik dari perkiraan, meskipun masih mendekati level terendah satu minggu terhadap mata uang Amerika yang dicapai pada hari sebelumnya. Prospek kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi oleh Bank of Japan (BoJ) pada hari Jumat terus menopang JPY. Selain itu, pergerakan harga Dolar AS (USD) yang lemah, di tengah taruhan bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini, membatasi pemulihan pasangan USD/JPY dari level terendah lebih dari satu bulan yang dicapai pada hari Selasa.
Namun, para pelaku pasar JPY tampak enggan dan memilih untuk menunggu di sela-sela menjelang pertemuan kebijakan BoJ dua hari yang penting yang dimulai pada hari Kamis ini. Lebih jauh, kekhawatiran tentang rencana tarif Presiden AS Donald Trump dan sentimen risiko mungkin membatasi apresiasi JPY lebih lanjut. Meski demikian, ekspektasi kebijakan BoJ-Fed yang berbeda-beda menuntut kehati-hatian sebelum mengonfirmasi bahwa pasangan USD/JPY telah mencapai titik terendah dalam waktu dekat. Para pedagang kini menanti pidato Trump di Forum Ekonomi Dunia untuk mendapatkan dorongan menjelang keputusan BoJ yang sangat dinanti-nantikan pada hari Jumat.(AL)
Sumber: FXstreet