Pasangan USD/CHF memperpanjang reli hingga mendekati 0,9165 selama jam-jam awal perdagangan Eropa pada hari Senin (3/2). Dolar AS (USD) melonjak setelah tarif besar-besaran Presiden AS Donald Trump memicu perang dagang.
Greenback menguat hingga 0,60% terhadap franc Swiss (CHF), mencapai puncak yang tidak terlihat sejak Mei 2024. Pergerakan tersebut terjadi setelah Trump mengenakan tarif 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada pada hari Sabtu, serta pungutan baru sebesar 10% pada produk-produk China.
Namun, Wall Street Journal melaporkan pada hari Senin, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa pemerintah China sedang mempersiapkan tawaran pembukaan untuk mencoba mencegah kenaikan tarif yang lebih besar dan pembatasan teknologi dari pemerintahan Trump, yang menunjukkan bahwa China ingin memulai diskusi perdagangan. Investor akan memantau dengan cermat perkembangan seputar kebijakan tarif perdagangan. Setiap tanda perang dagang baru antara AS dan mitra dagang dapat meningkatkan Dolar AS terhadap para pesaingnya.
Data yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) yang dilaporkan pada hari Jumat menunjukkan bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik 2,6% YoY pada bulan Desember dibandingkan dengan 2,4% pada bulan November. Angka ini sejalan dengan konsensus pasar. Sementara itu, Indeks Harga PCE inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang bergejolak, naik 2,8% YoY pada bulan Desember, sesuai dengan pembacaan bulan November dan estimasi.
Laporan inflasi AS ini menunjukkan bahwa Federal Reserve AS (Fed) mungkin tidak akan terburu-buru untuk melanjutkan pemotongan suku bunga, yang mendukung USD. Investor memangkas ekspektasi penurunan suku bunga dari Fed, dengan perkiraan peluang 54% untuk dua pemotongan tahun ini dan 44% untuk hanya satu setelah berita tarif.
Di Swiss, Penjualan Ritel Riil negara itu naik sebesar 2,6% YoY pada bulan Desember dibandingkan dengan 1,4% (direvisi dari 0,8%) sebelumnya, menurut Kantor Statistik Federal pada hari Jumat. Angka ini lebih tinggi dari yang diharapkan sebesar 0,6%.
Sumber: FXstreet