AUD/USD naik mendekati 0,6300 karena Dolar AS (USD) merosot akibat prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tidak menentu. Pasangan ini diuntungkan oleh Greenback yang lebih lemah karena investor fokus pada data inflasi mendatang, yang dapat memengaruhi ekspektasi kebijakan Federal Reserve (Fed). Namun, kekhawatiran yang terus-menerus atas ketegangan perdagangan dan pertumbuhan global terus membatasi potensi kenaikan AUD/USD.
Dolar Australia menguat karena Dolar AS melemah
Indeks Dolar AS (DXY) turun ke posisi terendah multi-bulan baru mendekati 103,20, tertekan oleh penurunan imbal hasil obligasi dan spekulasi tentang potensi perlambatan ekonomi AS. Pelaku pasar fokus pada rilis data mendatang, termasuk angka inflasi, Aplikasi Hipotek MBA, dan laporan inventaris minyak mentah EIA.
Kehati-hatian pasar seputar kebijakan perdagangan dan risiko resesi ekonomi di AS menahan kenaikan. AUD/USD berfluktuasi di sekitar zona 0,6280-0,6270, sementara Indeks Dolar AS melayang di dekat 103,30, menandai level terlemahnya sejak awal Oktober.
Pasar komoditas memberikan dukungan terbatas untuk Aussie. Harga tembaga dan bijih besi berusaha pulih setelah penurunan baru-baru ini, meskipun kekhawatiran atas melambatnya permintaan global membuat kenaikan tetap terkendali.
Negosiasi perdagangan antara AS dan Kanada tetap menjadi fokus. Perdana Menteri Ontario Doug Ford setuju untuk menangguhkan tarif ekspor listrik yang direncanakan setelah diskusi darurat dengan pejabat AS. Langkah tersebut dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam tarif 50% untuk baja dan aluminium Kanada, yang semakin meningkatkan ketegangan perdagangan.
Investor mencermati data inflasi AS, yang diharapkan menjadi faktor utama dalam membentuk ekspektasi kebijakan Federal Reserve. Pembacaan CPI yang lebih tinggi dari yang diharapkan dapat memperkuat kasus untuk periode kebijakan moneter restriktif yang berkepanjangan.(Cay)
Sumber: fxstreet