Dolar anjlok ke level terendah dalam lebih dari setahun pada hari Rabu (12/7) setelah data menunjukkan kenaikan harga konsumen AS mereda pada bulan Juni, menunjukkan Federal Reserve mungkin harus menaikkan suku bunga hanya sekali lagi tahun ini.

Indeks dolar turun serendah 100,58, level terendah sejak April 2022, dan terakhir turun hampir 1% pada 100,58, di jalur persentase kerugian harian terbesar sejak awal Februari.

Greenback juga mencapai level terendah terhadap franc Swiss sejak awal 2015 setelah laporan inflasi. Terakhir turun 1,3% pada 0,8676 franc, setelah jatuh ke sesi terendah 0,8660 sebelumnya, terlemah sejak Bank Nasional Swiss menghapus bantuan dari mata uang Swiss pada Januari 2015.

Harga konsumen inti AS naik hanya 0,2% pada bulan Juni, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,3%. Pada basis tahunan, CPI AS naik 4,8%, lebih rendah dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 5%. Itu juga merupakan kenaikan tahunan terkecil dalam lebih dari dua tahun.

Terhadap yen, dolar turun ke level terendah enam minggu di 138,17 yen. Terakhir berpindah tangan di 138,21, turun 1,5%.

Euro melonjak ke level tertinggi sejak Maret tahun lalu di $1,1125. Mata uang tunggal Eropa terakhir diperdagangkan naik 1% pada $1,1124.

Sterling mencapai tertinggi baru 15 bulan di $1,30, perdagangan terakhir naik 0,5% di $1,2994. Pound didorong oleh ekspektasi Bank of England untuk memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga untuk meredakan inflasi Inggris, yang merupakan yang tertinggi dari ekonomi utama mana pun. (Arl)

Sumber : Reuters