Harga minyak bertahan pada level terendah dalam dua bulan pada hari Rabu(26/2) karena potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina terus membebani harga sementara persediaan minyak mentah AS yang lebih rendah memberikan sejumlah dukungan.
Minyak mentah Brent turun 19 sen menjadi $72,83 per barel pada pukul 12.56 GMT dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 13 sen menjadi $68,80.
Prospek kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina membaik, kata ahli strategi komoditas ING dalam sebuah catatan pada hari Rabu, menambahkan bahwa pasar juga mencermati implikasi potensial dari kesepakatan mineral antara AS dan Ukraina.
"Ini akan membawa kita selangkah lebih dekat ke pencabutan sanksi Rusia, menghilangkan sebagian besar ketidakpastian pasokan yang menggantung di pasar," kata catatan itu.
Risiko penurunan harga minyak meningkat karena kebijakan Presiden AS Donald Trump, seperti inisiatif untuk mendukung ekspor minyak yang lebih tinggi oleh Irak, kata analis Saxo Bank Ole Hansen. Kebijakan tarif Trump juga dapat memicu perang dagang dan menghambat pertumbuhan ekonomi, imbuh Hansen.
AS dan Ukraina menyetujui persyaratan rancangan kesepakatan mineral yang menjadi inti upaya Trump untuk segera mengakhiri perang di Ukraina, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa.
Mendukung harga pada hari Rabu, stok minyak mentah AS turun sebesar 640.000 barel dalam minggu yang berakhir pada tanggal 21 Februari, sumber pasar mengatakan pada hari Selasa, mengutip data American Petroleum Institute. Data resmi stok AS akan dirilis pada hari Rabu. [API/S] [EIA/S]
"Jika dikonfirmasi oleh EIA hari ini, ini akan menandai penurunan pertama dalam persediaan minyak mentah AS sejak pertengahan Januari," kata ING. (Newsmaker23)
Sumber: Investing.com