Harga minyak mentah WTI turun 0,9% pada hari Senin (23/9), ditutup pada $70,4 per barel, karena kekhawatiran atas permintaan yang lesu dari Tiongkok dan perlambatan yang mengejutkan dalam manufaktur Eropa telah melemahkan sentimen pasar.
Zona euro melaporkan kontraksi yang tidak terduga dalam aktivitas bisnis, dengan sektor layanan yang tersendat dan output manufaktur yang semakin memburuk. Pada saat yang sama, pelaku pasar menunggu langkah-langkah stimulus potensial dari pemerintah Tiongkok, yang dapat menyalakan kembali permintaan bahan bakar di negara pengimpor minyak terbesar dunia, terutama setelah penurunan signifikan dalam impor minyak olahan tahun ini karena sektor manufakturnya yang sedang berjuang.
Di sisi pasokan, ketegangan geopolitik menambah ketidakpastian pasar karena Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket ke Israel utara, termasuk wilayah dekat Haifa, yang meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di wilayah penghasil minyak utama tersebut. Selain itu, gangguan tropis di Teluk Meksiko mendorong Shell untuk menghentikan produksi di beberapa fasilitasnya sebagai tindakan pencegahan. (Arl)
Sumber : Trading Economics