Harga minyak naik tipis dalam perdagangan Asia pada hari Selasa (15/4), dibantu oleh potensi penghentian sementara tarif otomotif oleh Presiden Donald Trump dan peningkatan impor minyak mentah Tiongkok, sementara pasar mengamati pembicaraan nuklir AS-Iran untuk mendapatkan petunjuk tentang prospek permintaan.
Pada pukul 22:05 ET (02:05 GMT), minyak berjangka Brent yang berakhir pada bulan Juni naik 0,2% menjadi $65,02 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate WTI naik 0,3% menjadi $61,25 per barel.
Kedua kontrak ditutup sedikit berubah pada hari Senin dan tetap mendekati level terendah empat tahun yang dicapai minggu lalu.
"Pasar mencerna perkembangan kebijakan yang bergerak cepat di bidang tarif, sambil menyeimbangkannya dengan pembicaraan nuklir antara AS dan Iran. Jelas, pasar lebih fokus pada tarif dan apa artinya bagi permintaan minyak," kata analis ING dalam sebuah catatan.
Trump mengindikasikan potensi jeda pada tarif otomotif
Presiden Trump pada hari Senin mengindikasikan potensi pengecualian dari tarif 25% pada impor kendaraan asing, terutama dari negara-negara seperti Meksiko dan Kanada.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan pengecualian untuk barang elektronik tertentu, termasuk telepon pintar dan laptop, terutama dari Tiongkok.
Perkembangan ini telah meredakan beberapa kekhawatiran pasar atas meningkatnya ketegangan perdagangan.
Namun, investor masih berhati-hati karena pemerintahan Trump terus maju dengan rencana untuk berpotensi mengenakan tarif pada impor semikonduktor dan farmasi. Investigasi terhadap tarif ini diumumkan pada hari Senin melalui pemberitahuan yang diunggah ke Federal Register oleh Departemen Perdagangan.(Newsmaker23)
Sumber: Investing.com