Presiden Donald Trump bersiap mengumumkan tarif otomotif baru secepatnya pada hari Rabu, yang meningkatkan ketegangan perdagangan menjelang peluncuran tarif yang lebih luas minggu depan, menurut laporan dari Bloomberg, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Rincian tarif, termasuk cakupannya dan kemungkinan pengecualian, masih belum jelas, kata Bloomberg.
Berita tersebut menyebabkan volatilitas pada tengah hari pada saham-saham otomotif besar AS, termasuk GM, Ford, Tesla (NASDAQ:TSLA), dan Stellantis (NYSE:STLA).
Bloomberg mengatakan juga tidak pasti apakah tarif akan berlaku segera atau diterapkan seiring waktu.
Namun, langkah tersebut diperkirakan akan berdampak pada merek-merek otomotif besar di Jepang, Jerman, dan Korea Selatan, mitra dagang utama AS.
Trump sebelumnya mengindikasikan bahwa pungutan tersebut akan mendorong pertumbuhan di sektor otomotif domestik dan mendorong perusahaan untuk mengalihkan lebih banyak produksi ke AS. Ia juga mengatakan pungutan tersebut membantu memacu pertumbuhan di sektor otomotif domestik dan memaksa perusahaan untuk memindahkan lebih banyak produksi ke AS.
Waktu pengumuman belum final dan masih bisa berubah, Bloomberg melaporkan, mengutip sumber.
Satu sumber dilaporkan mencatat bahwa Trump ingin memperkenalkan tarif sebelum rencananya pada tanggal 2 April untuk mengungkap tarif timbal balik yang menyeluruh terhadap negara lain.
Langkah tersebut mengandung risiko, karena produsen mobil Amerika Utara bergantung pada rantai pasokan yang terintegrasi secara mendalam di seluruh AS, Meksiko, dan Kanada.
Tarif apa pun dapat mengganggu operasi dan meningkatkan biaya bagi produsen. Tarif akan menandai eskalasi lebih lanjut dari pertempuran perdagangan Trump yang sedang berlangsung.
Detroit Free Press melaporkan bahwa Ketua Ford Bill Ford dan CEO General Motors (NYSE:GM) Mary Barra akan bertemu dengan pejabat pemerintah untuk membahas dampak tarif terhadap perusahaan mereka.(Cay)
Sumber: Investing.com