Perekonomian Australia melambat dalam tiga bulan pertama tahun ini karena pengetatan kebijakan agresif Reserve Bank membebani pengeluaran rumah tangga dan konstruksi, sementara percepatan biaya tenaga kerja menggarisbawahi tantangan inflasi negara.
Produk domestik bruto (GDP) naik 0,2% dari tiga bulan sebelumnya, berada di bawah perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,3%, data Biro Statistik Australia menunjukkan pada hari Rabu (7/6). Dari tahun sebelumnya, ekonomi tumbuh 2,3%, melambat dari 2,6% yang direvisi turun.
Hasilnya tidak mungkin mengejutkan para pembuat kebijakan yang memprediksi perlambatan ekonomi yang substansial selama tahun mendatang didorong oleh 12 kali kenaikan suku bunga sejak Mei 2022, dengan yang terbaru sehari yang lalu.
Hasil kuartalan terlemah sejak kuartal ketiga 2021 mengirim imbal hasil obligasi pemerintah Australia lebih rendah.
Laporan hari Rabu (7/6) menunjukkan rasio tabungan rumah tangga turun lebih jauh menjadi 3,7% dari 4,4% tiga bulan sebelumnya karena warga Australia menggunakan uang tunai yang mereka kumpulkan selama pandemi untuk mendanai konsumsi. Biaya tenaga kerja meningkat menjadi 2,4% dalam tiga bulan pertama tahun ini, didorong oleh sektor publik dan bonus akhir tahun yang lebih tinggi dari biasanya.
Pengeluaran rumah tangga naik 0,2% pada kuartal pertama, menambahkan hanya 0,1 poin persentase ke pertumbuhan. (Tgh)
Sumber : Bloomberg