Pasangan USD/JPY melanjutkan kenaikan semalam dari area 148,65, atau level terendah sejak 11 Oktober dan memperoleh traksi lanjutan yang kuat pada hari Rabu(4/12). Kenaikan intraday berlanjut hingga paruh pertama sesi Eropa dan mengangkat harga spot ke level tertinggi harian baru, di sekitar wilayah 150,55 dalam satu jam terakhir.
Investor sekarang tampaknya yakin bahwa Federal Reserve (Fed) akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk memangkas suku bunga di tengah harapan bahwa kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump akan meningkatkan inflasi. Hal ini, pada gilirannya, mendorong imbal hasil obligasi Treasury AS lebih tinggi dan dipandang sebagai faktor utama yang mendorong arus menjauh dari Yen Jepang (JPY) yang berimbal hasil lebih rendah. Sementara itu, perkirakan Fed yang kurang dovish akan bertindak sebagai pendorong bagi Dolar AS (USD) dan memberikan dorongan tambahan bagi pasangan USD/JPY.
Namun, para investor USD tampaknya enggan untuk memasang taruhan agresif dan memilih untuk menunggu pidato Ketua Fed Jerome Powell untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang jalur penurunan suku bunga di masa mendatang. Selain itu, data Indeks Harga Konsumen (IHK) Tokyo November yang dirilis minggu lalu mengindikasikan bahwa inflasi yang mendasarinya sedang meningkat dan memicu spekulasi bahwa Bank Jepang (BoJ) akan kembali menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Hal ini mungkin akan membantu membatasi kenaikan lebih lanjut untuk pasangan USD/JPY.
Para pedagang sekarang menantikan rilis laporan ADP AS tentang ketenagakerjaan sektor swasta untuk mendapatkan beberapa dorongan menjelang PMI Jasa ISM AS. Namun, fokus akan tetap pada rincian ketenagakerjaan bulanan resmi atau laporan Nonfarm Payrolls (NFP) pada hari Jumat, yang akan memandu para pembuat kebijakan Fed dalam keputusan mereka berikutnya. Hal ini, pada gilirannya, akan mendorong permintaan USD dan menentukan lintasan jangka pendek untuk pasangan USD/JPY menjelang risiko acara FOMC/BOJ dalam dua minggu.(ayu)
Sumber: FXStreet