Pasangan USD/CHF rebound ke sekitar 0,9070, mengakhiri penurunan dua hari berturut-turut selama jam-jam awal perdagangan Eropa pada hari Rabu (22/1). Kenaikan pasangan ini didukung oleh Dolar AS (USD) yang secara umum lebih kuat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan mengenakan tarif dan bea pada mitra dagang.
Pada hari Selasa malam, Trump mengatakan bahwa timnya sedang membahas tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, serta bea untuk Tiongkok dan Uni Eropa. Trump menambahkan bahwa tindakan tersebut dapat mulai berlaku paling cepat pada tanggal 1 Februari. "Kita berbicara tentang tarif 10% untuk Tiongkok berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada," kata Trump. Analis memperkirakan pemerintahan Trump akan memicu tekanan inflasi, yang berpotensi meyakinkan Federal Reserve (Fed) AS untuk memangkas suku bunga hanya sekali tahun ini, yang akan mendukung USD.
Meningkatnya ekspektasi bahwa Bank Nasional Swiss (SNB) akan terus memangkas suku bunga dapat membebani Franc Swiss (CHF) terhadap USD. Suku bunga telah diturunkan menjadi 0,5% karena kekhawatiran atas inflasi yang masih di bawah target SNB.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina dapat meningkatkan arus masuk aset safe haven, yang menguntungkan CHF. Ukraina meluncurkan gelombang pesawat nirawak ke Rusia, yang menyebabkan kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak dan ledakan di pabrik yang memproduksi pesawat militer, kata tentara Ukraina pada hari Selasa. Investor juga akan memantau perkembangan seputar perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas. (AL)
Sumber: FXstreet