US DOLLAR

Dolar Terus Turun di Tengah Euro dan Sterling yang Kuat

Indeks dolar bertahan di kisaran 106,5 pada hari Selasa, setelah turun hampir 1% pada sesi sebelumnya, tertekan oleh menguatnya euro dan sterling di tengah meningkatnya harapan akan kesepakatan damai Ukraina.

Para pemimpin Eropa, yang dipimpin oleh Inggris dan Prancis, menjanjikan peningkatan belanja fiskal dan mengumumkan rencana untuk mengajukan proposal perdamaian Ukraina ke AS. Kekhawatiran tentang ekonomi AS dan ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve juga membebani dolar. Laporan ISM terbaru menunjukkan bahwa manufaktur AS melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari, didorong oleh permintaan yang menurun, produksi yang lebih lambat, dan kenaikan harga, sebagian karena tarif.

Investor sekarang fokus pada laporan pekerjaan bulanan hari Jumat untuk wawasan baru tentang pasar tenaga kerja. Sementara itu, dolar menguat terhadap peso Meksiko dan dolar Kanada setelah Presiden Trump mengonfirmasi bahwa tarif 25% pada negara-negara ini akan berlaku sesuai rencana. (Newsmaker23)

Sumber: Trading Economics

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time