US DOLLAR

Dolar Melemah Saat Euro Menguat

Indeks dolar merosot ke sekitar 107,2 pada hari Senin(03/03), mengakhiri kenaikan tiga hari berturut-turut, karena euro menguat menyusul optimisme baru tentang kemungkinan penyelesaian konflik Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan pada hari Minggu bahwa para pemimpin Eropa telah sepakat untuk menyusun rencana perdamaian untuk disampaikan ke Washington, hanya beberapa hari setelah ia tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval.

Dolar juga melemah setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan pada hari Minggu bahwa tarif terhadap Meksiko dan Kanada tetap "tidak menentu," yang menunjukkan bahwa tarif tersebut bisa lebih rendah dari yang diusulkan sebesar 25%.

Namun, Lutnick menekankan bahwa tarif tambahan sebesar 10% terhadap China telah dikonfirmasi dan "ditetapkan." Meskipun ada perkembangan ini, para pedagang terus mengharapkan dolar untuk mempertahankan momentum kenaikan karena perang dagang meningkat. Hal ini, pada gilirannya, dapat mendorong inflasi dan mencegah Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih lanjut. (Newsmaker23)

Sumber: Trading Economics

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time