Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan hampir datar di sekitar 106,70 pada saat penulisan pada hari Selasa(25/2) sementara kelas aset lainnya menghadapi pergerakan besar. Investor menumpuk obligasi safe haven, dengan imbal hasil AS turun lebih rendah.
Sementara itu, ekuitas turun dengan kinerja negatif di semua indeks utama di Asia dan Eropa, juga termasuk kontrak berjangka AS.
Kemerosotan terjadi setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump memberikan rincian lebih lanjut tentang rencananya untuk memperketat pembatasan semikonduktor atas China.
Selain itu, Amerika Serikat (AS) meminta negara-negara sekutu untuk mengenakan tarif juga pada China untuk memojokkan negara tersebut. Trump ingin memperlambat perkembangan teknologi China, Bloomberg melaporkan.
Kalender ekonomi AS mulai menunjukkan beberapa poin data yang menarik. Kepercayaan Konsumen untuk bulan Februari dan indeks Manufaktur Fed Richmond dan Dallas semuanya merupakan indikator sentimen utama yang dapat memberikan beberapa wawasan tentang aktivitas AS saat ini. Kemudian pada hari itu, Wakil Ketua Pengawasan Fed Michael Barr, Presiden Fed Richmond Tom Barkin dan Presiden Fed Dallas Lorie Logan akan berpidato. (Newsmaker23)
Sumber: FXStreet