Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, memperpanjang penurunannya pada hari Kamis (20/2), merosot mendekati 106,30. Penurunan ini menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang potensi kemajuan kesepakatan perdagangan dengan China, yang menawarkan pasar penangguhan sementara dari kekhawatiran tarif. Meskipun ada kelegaan ini, data klaim pengangguran AS yang lemah dan komentar Federal Reserve (Fed) yang beragam membuat para pedagang tetap berhati-hati.
Indeks Dolar AS tetap tertekan setelah jatuh di bawah 106,50, dengan momentum bearish yang semakin kuat. Indeks tersebut berjuang untuk merebut kembali Simple Moving Average (SMA) 20 hari, yang menandakan pelemahan yang berkelanjutan. Baik Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) tetap bercokol di wilayah negatif, yang menunjukkan tekanan penurunan yang terus berlanjut. Penurunan tajam di bawah SMA 100 hari di 106,30 dapat menandakan penembusan bearish lebih lanjut, dengan 106,00 muncul sebagai level support signifikan berikutnya. Bulls perlu merebut kembali zona resistance 107,50 untuk mengubah momentum sesuai keinginan mereka.(Newsmaker23)
Sumber: FXstreet