Dolar AS melemah di awal perdagangan Eropa pada Selasa (13/6), di mana sentimen risiko dipicu oleh penurunan suku bunga pinjaman jangka pendek China, meskipun data inflasi AS yang akan datang dan pertemuan kebijakan Federal Reserve telah menghasilkan tingkat ketidakpastian.
Pada pukul 03:15 pagi waktu timur AS (07:15 GMT), Indeks Dolar, yang menelusuri greenback terhadap sekumpulan enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,3% lebih rendah ke 102,888, jatuh ke level yang terakhir terlihat pada pertengahan Mei.
Pasangan USD/CNY naik 0,1% menjadi 7,1548, dengan yuan mundur ke level terendah enam bulan setelah People's Bank of China memangkas suku bunga sebesar 10 basis poin menjadi 1,90% dari 2,00%, penurunan suku bunga pertama sejak itu. Bank memangkas Suku Bunga Dasar Pinjaman pada Agustus 2022.
Fokus sekarang beralih ke rilis terbaru harga konsumen AS Selasa malam, yang diharapkan menunjukkan inflasi sedikit menurun pada Mei dan dapat memberi ruang bagi Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga yang agresif ketika mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Rabu mendatang.
Pasangam EUR/USD naik 0,3% menjadi 1,0793, setelah harga konsumen Jerman dikonfirmasi sebesar 6,1% pada tahun ini untuk bulan Mei.
Di tempat lain, pasangan GBP/USD naik 0,4% menjadi 1,2563, dengan pejabat Bank of England menunjuk kenaikan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tetap tinggi.
Pasangan USD/JPY melayang lebih rendah ke 139,53, dengan Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar akhir pekan ini, sementara pasangan AUD/USD yang sensitif terhadap risiko naik 0,3% menjadi 0,6774. (Tgh)
Sumber : Investing.com