EUR/USD terkoreksi mendekati 1,0860 pada jam perdagangan Eropa pada hari Kamis (13/3). Pasangan mata uang utama ini turun karena Euro (EUR) menghadapi sedikit tekanan pada eskalasi baru dalam potensi perang tarif antara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS).
Pada hari Rabu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menanggapi tarif balasan yang diusulkan oleh UE atas barang-barang AS senilai 26 miliar Euro. Komentar Trump muncul tepat sebelum pertemuan dengan Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin, setelah itu ia mengatakan bahwa "ada defisit besar yang kita miliki dengan Irlandia dan dengan negara-negara lain" dan menambahkan ia akan mengenakan tarif timbal balik kepada mereka karena mengambil keuntungan dari AS.
Selama jam perdagangan Eropa pada hari Rabu, Presiden Komisi Eropa (EC) Ursula von der Leyen meluncurkan 'tindakan balasan yang cepat dan proporsional' pada impor AS di UE sebagai tanggapan atas tarif baja. Trump mengumumkan tarif impor baja dan aluminium sebesar 25%, yang mulai berlaku pada hari Kamis.
Perang dagang antara benua yang sama dan AS akan berdampak besar pada ekonomi Jerman, mengingat negara itu merupakan eksportir terbesar Zona Euro ke AS. Pada jam perdagangan Eropa pada hari Kamis, pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Presiden Bundesbank Joachim Nagel memperingatkan bahwa tarif perdagangan AS terhadap Uni Eropa (UE) dapat mendorong "Jerman ke dalam resesi tahun ini" dalam sebuah wawancara dengan BBC News.
Sementara itu, perdagangan juga berhati-hati menjelang pertemuan para pemimpin Jerman untuk membahas restrukturisasi utang guna meningkatkan belanja pertahanan dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Reformasi utang Jerman diharapkan akan disetujui di majelis rendah Parlemen pada hari Selasa karena Partai Hijau Jerman yang dipimpin Franziska Brantner setuju untuk bernegosiasi dengan calon Kanselir berikutnya Friedrich Merz dan pemimpin bersama Partai Sosial Demokrat (SDP) Lars Klingbei.
Euro telah berkinerja lebih baik akhir-akhir ini karena investor memperkirakan rencana restrukturisasi utang Jerman akan bersifat inflasi bagi perekonomian. Skenario seperti itu akan memaksa para pedagang untuk mengurangi taruhan dovish Bank Sentral Eropa (ECB).(Newsmaker23)
Sumber: FXstreet