EUR/USD tetap stabil di sekitar 1,0360 selama jam perdagangan Asia pada hari Rabu setelah naik pada sesi sebelumnya. Pasangan mata uang ini dapat terdepresiasi karena pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang memajukan rencana tarif timbal balik melalui tindakan eksekutif, melewati Kongres. Inisiatif ini bertujuan untuk menyamai atau melampaui tarif yang dikenakan pada ekspor AS oleh negara lain dan juga dapat mengatasi hambatan non-tarif seperti subsidi asing, pajak, dan peraturan. Menurut Wall Street Journal, langkah ini dapat menyebabkan tarif AS yang lebih tinggi untuk barang-barang dari Jepang, UE, dan Tiongkok.
Euro dapat menghadapi potensi hambatan karena Zona Euro sangat rentan terhadap tarif timbal balik. Saat ini, zona Euro mengenakan tarif 10% pada impor mobil AS sementara hanya membayar 2,5% untuk ekspornya ke Amerika Serikat (AS). Pasangan EUR/USD juga dapat menghadapi tantangan di tengah sentimen risk-off yang dipicu oleh kenaikan tarif sebesar 25% oleh Presiden AS Donald Trump dan sikap hati-hati Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell terhadap kebijakan moneter.
Dalam laporan setengah tahunannya kepada Kongres, Powell menyatakan bahwa pejabat Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, dengan alasan pasar kerja yang kuat dan pertumbuhan ekonomi yang solid. Ia juga mencatat bahwa kebijakan tarif Trump dapat mendorong harga lebih tinggi, sehingga mempersulit kemampuan Fed untuk menurunkan suku bunga.
Investor sekarang fokus pada rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada hari Rabu, yang dapat memengaruhi ekspektasi terhadap sikap kebijakan Fed. Inflasi IHK utama diperkirakan akan tetap stabil pada 2,9% tahun-ke-tahun, sementara inflasi IHK inti diproyeksikan sedikit menurun menjadi 3,1% dari 3,2%.
EUR/USD dapat terdepresiasi karena pemerintahan Trump memajukan rencana untuk tarif timbal balik. Zona Euro menghadapi risiko tarif timbal balik karena mengenakan bea masuk sebesar 10% atas impor mobil AS.
Dolar AS mungkin menguat karena Powell dari Fed mengisyaratkan tidak ada urgensi untuk memangkas suku bunga.(Cay)
Sumber: Fxstreet