EUR/USD memulihkan sebagian kerugiannya dari sesi sebelumnya, diperdagangkan mendekati 1,0280 selama jam-jam Asia. Namun, kenaikan pasangan ini mungkin tetap terbatas karena Dolar AS (USD) dapat menguat karena kehati-hatian pasar menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump nanti hari ini. Pasar AS akan tetap tutup pada hari Senin untuk hari libur Martin Luther King Jr.
Kekhawatiran atas janji kebijakan Trump—seperti mengenakan tarif, memperpanjang pemotongan pajak, dan mendeportasi imigran ilegal—telah memicu peningkatan imbal hasil Treasury AS dan mendukung Dolar AS menjelang pelantikannya. Analis menyarankan bahwa lintasan suku bunga Federal Reserve (Fed) AS di masa mendatang akan bergantung pada sejauh mana pemerintahan Trump menerapkan kebijakan ini.
Investor akan mencermati perintah eksekutif yang direncanakan Trump, yang diharapkan akan dikeluarkan segera setelah ia menjabat. Sementara itu, The Fed secara luas diantisipasi akan mempertahankan suku bunga tetap pada pertemuannya di bulan Januari, dengan mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan dimulainya kembali kenaikan suku bunga pada bulan Maret.
Euro (EUR) menghadapi tantangan karena ekspektasi dovish terhadap Bank Sentral Eropa (ECB) terus berlanjut. Pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada masing-masing dari empat pertemuan kebijakan ECB berikutnya, yang mencerminkan kekhawatiran atas prospek ekonomi Zona Euro dan ekspektasi bahwa tekanan inflasi akan tetap terkendali.
Risalah rapat ECB bulan Desember, yang dirilis minggu lalu, menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan lebih fokus pada laju pelonggaran kebijakan tahun ini daripada menghentikan atau mengakhiri siklus penurunan suku bunga. Khususnya, para pejabat memperdebatkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 bps yang lebih besar dari biasanya untuk melindungi terhadap risiko penurunan pertumbuhan, yang diperparah oleh ketidakpastian politik global dan domestik.(AL)
Sumber: FXstreet