Dolar AS menguat di awal perdagangan Eropa hari Kamis (15/6), didorong oleh proyeksi hawkish Federal Reserve tentang pengetatan lebih lanjut tahun ini, sementara euro melemah menjelang pertemuan kebijakan terbaru Bank Sentral Eropa.
Pada pukul 02:05 waktu bagian Timur AS (06:05 GMT), Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan naik 0,3% ke 102,835, pulih dari level terendah empat minggu di sesi sebelumnya.
Mata uang AS memantul setelah penurunan baru-baru ini menyusul kesimpulan dari pertemuan pengaturan kebijakan terbaru dari Federal Reserve pada hari Rabu, dengan bank sentral memutuskan untuk menghentikan siklus pengetatan kebijakan selama setahun, seperti yang diharapkan secara luas.
Namun, Fed juga memberi isyarat dalam proyeksi ekonomi baru bahwa suku bunga kemungkinan akan naik setengah poin persentase lagi, yaitu dua kenaikan lagi sebesar 25 basis poin, pada akhir tahun ini.
Pasangan EUR/USD turun 0,2% menjadi 1,0817, tertekan oleh kebangkitan dolar menjelang keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa berikutnya di sesi nanti, dengan kenaikan 25 basis poin lainnya diperkirakan secara luas.
Langkah seperti itu akan menjadi kenaikan kedelapan berturut-turut dari ukuran itu, dan ECB juga diperkirakan akan memberi sinyal lebih banyak kenaikan yang akan datang di bulan-bulan mendatang menyusul komentar baru-baru ini dari Presiden Christine Lagarde bahwa "tidak ada bukti jelas bahwa inflasi yang mendasari telah memuncak."
Pasangan USD/JPY naik 0,8% menjadi 141,14, naik ke level yang tidak terlihat sejak November tahun lalu setelah para pedagang membedakan antara komentar hawkish dari Federal Reserve dan apa yang kemungkinan akan datang dari Bank of Japan pada hari Jumat.
BoJ secara luas diperkirakan akan mempertahankan sikap ultra-dovish dan pengaturan kontrol kurva imbal hasil karena upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi negara yang baru lahir.
Namun, juru bicara pemerintah Jepang memang mencoba menawarkan dukungan vokal untuk yen, dengan mengatakan pergerakan pasar mata uang yang bergejolak tidak diinginkan dan pihak berwenang akan mengambil tindakan yang "tepat" sesuai kebutuhan.
Di tempat lain, pasangan GBP/USD turun 0,1% menjadi 1,2652, NZD/USD turun 0,3% menjadi 0,6189 setelah data menunjukkan ekonomi Selandia Baru menyusut ke dalam resesi teknis pada kuartal pertama, sementara USD/CNY turun 0,2% menjadi 7,1529, dengan perdagangan yuan mendekati terendah enam bulan setelah People's Bank of China memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah pada hari Kamis. (Arl)
Sumber : Investing