Dolar Australia (AUD) melanjutkan kenaikannya untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Selasa (25/3). Namun, pasangan AUD/USD menghadapi tekanan ke bawah di tengah menguatnya Dolar AS (USD). Data PMI Jasa S&P yang kuat dan pernyataan hati-hati dari Fed kemungkinan memicu kenaikan Greenback.
AUD mendapat dukungan karena para investor mengantisipasi Reserve Bank of Australia (RBA) tidak akan mengubah suku bunga pada bulan April, setelah pemangkasan suku bunga pertamanya dalam empat tahun pada bulan Februari. Selain itu, ekspektasi stimulus Tiongkok terus memperkuat ekonomi Australia, mengingat hubungan perdagangan yang kuat antara kedua negara.
Namun, pasangan AUD/USD yang sensitif terhadap risiko dapat menghadapi potensi hambatan karena para pedagang tetap berhati-hati di tengah ketidakpastian atas pengumuman tarif Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan pada tanggal 2 April. Sementara Trump mengisyaratkan bahwa "banyak" negara dapat menerima pengecualian, rincian rencana tarif pemerintahannya masih belum jelas.(Newsmaker23)
Sumber: FXstreet