Dolar Australia (AUD) tetap tertekan terhadap Dolar AS (USD) untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis (27/3), karena sentimen penghindaran risiko meningkat di tengah kekhawatiran atas tarif otomotif AS yang akan datang. Pasangan AUD/USD melemah menyusul keputusan Presiden Donald Trump Rabu malam untuk mengenakan tarif 25% pada impor otomotif, yang semakin meningkatkan ketegangan perdagangan global. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada tanggal 2 April, dengan penagihan dimulai pada hari berikutnya.
Presiden Trump mengusulkan rencana pada hari Rabu untuk mengenakan tarif pada impor tembaga dalam beberapa minggu, meskipun Departemen Perdagangan awalnya memiliki waktu hingga November 2025 untuk memutuskan masalah tersebut. Namun, perkembangan ini memberikan beberapa dukungan untuk AUD, karena Australia adalah eksportir utama Tembaga, dan potensi pergerakan tarif tersebut mengangkat harga komoditas.
AUD dapat menemukan dukungan lebih lanjut karena investor mengharapkan Reserve Bank of Australia (RBA) untuk mempertahankan suku bunga tetap minggu depan. Februari lalu, RBA melakukan pemotongan suku bunga 25 basis poin pertamanya dalam empat tahun. Asisten Gubernur RBA (Ekonomi) Sarah Hunter menegaskan kembali pendekatan hati-hati bank sentral terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut, dengan pernyataan kebijakan bulan Februari yang mengisyaratkan sikap yang lebih konservatif daripada ekspektasi pasar, khususnya sebagai respons terhadap pergeseran kebijakan AS dan dampaknya terhadap prospek inflasi Australia.(mrv)
Sumber : FXStreet