AUD/USD

Dolar Australia menguat karena sikap RBA yang agresif, fokus pada data Nonfarm Payrolls AS

Dolar Australia (AUD) menguat karena prospek agresif seputar Reserve Bank of Australia (RBA). Data terbaru menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel untuk bulan Agustus melebihi ekspektasi, mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga awal dari RBA. Pasar hampir mengesampingkan penurunan suku bunga pada bulan November. Lebih jauh, AUD diuntungkan oleh langkah-langkah stimulus di Tiongkok, mitra dagang terbesar Australia, yang telah mengangkat harga komoditas.

Pasangan AUD/USD yang sensitif terhadap risiko dapat menghadapi hambatan karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah membebani selera risiko. Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang berdiskusi dengan Israel tentang potensi serangan terhadap infrastruktur minyak Iran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Iran "akan membayar harga yang mahal" atas serangan hari Selasa, yang melibatkan penembakan sedikitnya 180 rudal balistik ke Israel, menurut BBC.

Dolar Australia tertekan karena Dolar AS (USD) menguat menyusul laporan IMP Jasa ISM AS dan Perubahan Ketenagakerjaan ADP yang lebih baik dari perkiraan, yang menantang ekspektasi dovish terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (Fed). Para pedagang kini menanti data ketenagakerjaan AS hari Jumat, termasuk Nonfarm Payrolls (NFP) dan Average Hourly Earnings, untuk arahan lebih lanjut.(ayu)

Sumber: FXstreet

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time