Pasangan AUD/USD diperdagangkan mendekati level tertinggi lima bulan di dekat 0,6730 di sesi Amerika hari Kamis (4/7). Aset Aussie menguat di tengah spekulasi kuat bahwa perbedaan kebijakan antara Federal Reserve (Fed) dan Reserve Bank of Australia (RBA) akan menyempit.
Investor memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga mulai pertemuan bulan September. Menurut alat CME FedWatch, data harga Federal Funds Futures 30 hari menunjukkan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September telah meningkat menjadi 72,6% dari 66% yang tercatat pada minggu lalu. Data tersebut juga menunjukkan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini, sehingga meningkatkan selera risiko investor. Kontrak berjangka S&P 500 telah membukukan kenaikan nominal pada jam perdagangan Eropa.
Ekspektasi awal penurunan suku bunga The Fed dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap kekuatan ekonomi Amerika Serikat (AS). Perekonomian tampaknya telah kehilangan momentum pada kuartal kedua, karena PMI Jasa ISM mengalami kontraksi pada bulan Juni. PMI Jasa, yang merupakan ukuran aktivitas di sektor jasa, yang menyumbang dua pertiga perekonomian, turun di bawah ambang batas 50,0 menjadi 48,8 dari ekspektasi 52,5 dan rilis sebelumnya sebesar 53,8.
Selain itu, permintaan tenaga kerja di sektor swasta secara tak terduga menurun pada bulan Juni, sehingga meningkatkan kekhawatiran terhadap kekuatan pasar tenaga kerja AS. Data AS yang lemah sangat membebani Dolar AS (USD). Indeks Dolar AS (DXY) telah turun mendekati 105,20.
Sebaliknya, pasar keuangan memperkirakan Reserve Bank of Australia (RBA) akan memperketat kebijakannya lebih lanjut. Disinflasi yang terbalik dan Penjualan Ritel bulanan yang lebih kuat dari perkiraan telah meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh RBA. Hal ini juga yang memperkuat Dolar Australia (AUD).
Pada hari Rabu, Biro Statistik Australia melaporkan bahwa Penjualan Ritel tumbuh dengan laju yang kuat sebesar 0,6% dari perkiraan 0,2% dan rilis sebelumnya sebesar 0,1%. (Arl)
Sumber : Fxstreet