Perak naik di atas $31,20 per ons pada hari Jumat(11/4), menandai sesi kenaikan ketiga berturut-turut, karena pelemahan dolar AS secara luas dan kekhawatiran ekonomi yang baru memicu permintaan untuk aset alternatif. Logam ini juga diuntungkan oleh meningkatnya arus masuk aset safe haven, dengan dolar kehilangan sebagian daya tariknya sebagai aset safe haven tradisional.
Meskipun ada penangguhan tarif selama 90 hari, investor tetap merasa tidak nyaman dengan kebijakan perdagangan Presiden Trump dan potensinya untuk menjerumuskan ekonomi AS ke dalam resesi.
Gedung Putih baru-baru ini mengonfirmasi tarif kumulatif untuk barang-barang China telah mencapai 145%, meningkatkan ancaman pembalasan lebih lanjut dari Beijing, yang telah mengenakan pungutan sebesar 84% pada impor AS. Sementara itu, data inflasi inti AS yang lebih rendah dari perkiraan untuk bulan Maret memperkuat ekspektasi pasar untuk pemotongan suku bunga tambahan dari Federal Reserve, yang selanjutnya menekan greenback dan mendukung logam mulia. (Newsmaker23)
Sumber: Trading Economics