Harga perak (XAG/USD) melonjak hampir 2% hingga mendekati $30,40 selama jam perdagangan Eropa pada hari Rabu(9/4). Logam putih tersebut menguat karena Dolar AS (USD) jatuh di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang yang meningkat antara Washington dan Beijing dapat membawa ekonomi Amerika Serikat (AS) ke dalam resesi.
Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, anjlok hingga mendekati 102,00.
Pelaku pasar keuangan khawatir bahwa pengenaan bea masuk sebesar 104% atas impor dari Tiongkok oleh Presiden Donald Trump karena menuangkan obat-obatan ke AS dan pembalasannya terhadap tarif timbal balik akan membatasi pembelian barang-barang Tiongkok oleh perusahaan-perusahaan AS.
Skenario seperti itu akan bersifat inflasioner dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS karena perusahaan-perusahaan domestik kekurangan pengganti impor Tiongkok. Sementara itu, para pedagang telah menaikkan taruhan dovish Federal Reserve (Fed) dalam menghadapi potensi guncangan ekonomi AS.
Probabilitas bagi Fed untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan bulan Mei telah meningkat secara signifikan menjadi 52,5% dari 10,6% yang terlihat seminggu yang lalu, menurut alat CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah oleh Fed menjadi pertanda baik bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Perak.
Pada sesi hari Rabu, investor akan fokus pada risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari pertemuan kebijakan bulan Maret, yang akan dipublikasikan pada pukul 18:00 GMT. (Newsmaker23)
Sumber: FXStreet