Harga perak (XAG/USD) diperdagangkan 0,5% lebih tinggi sekitar $32,00 selama jam perdagangan Amerika Utara pada hari Selasa (04/03). Logam putih tersebut menunjukkan kekuatan karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Amerika Utara lainnya, serta Tiongkok, telah meningkat.
Kanada, Meksiko, dan Tiongkok semuanya telah mengisyaratkan tarif pembalasan atas impor AS. Pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa tarif sebesar 25% untuk Kanada dan Meksiko, dan 10% untuk Tiongkok akan mulai berlaku pada hari Selasa.
Sebelumnya pada hari itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa Kanada akan mengenakan "tarif pembalasan atas impor AS" mulai hari Selasa "jika tarif AS mulai berlaku." Ekonomi Tiongkok juga telah mengumumkan tarif atas sejumlah impor pertanian AS. Dalam sesi Amerika Utara pada hari Selasa, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo mengatakan bahwa tarif pembalasan akan mulai berlaku pada hari Minggu karena "Trump memulai perang dagang global." Skenario meningkatnya ketegangan geopolitik meningkatkan daya tarik logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman, seperti Perak.
Sementara itu, penurunan imbal hasil obligasi dan Dolar AS (USD) juga telah memperkuat harga Perak. Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun menjadi hampir 4,14%. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun menjadi hampir 106,00. Imbal hasil obligasi AS dan Dolar AS telah menghadapi tekanan jual karena para pedagang telah menaikkan taruhan yang mendukung Federal Reserve (Fed) untuk memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni. Menurut alat CME FedWatch, kemungkinan bank sentral memangkas suku bunga pada bulan Juni telah meningkat menjadi 87% dari 71% yang tercatat seminggu yang lalu.(Newsmaker23)
Sumber: FXstreet