SILVER

Harga Perak diperkirakan akan turun 4% selama seminggu

Harga perak bertahan di kisaran $31,20 per ons pada hari Jumat dan diperkirakan akan turun hampir 4% selama seminggu, tertekan oleh ketidakpastian permintaan, pasokan yang kuat, dan beberapa aksi ambil untung. Dolar yang lebih kuat juga membebani harga perak setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa tarif 25% yang diusulkannya untuk Meksiko dan Kanada akan berlaku pada tanggal 4 Maret, bersamaan dengan bea tambahan 10% untuk impor dari Tiongkok. Hecla Mining Company, produsen perak terbesar di AS, melaporkan peningkatan produksi perak sebesar 13% untuk tahun 2024, menambang 16,2 juta ons (moz), menandai tingkat produksi tertinggi kedua dalam sejarah 134 tahunnya. Di sisi permintaan, pembelian koin perak AS turun 27% tahun-ke-tahun pada bulan Januari menjadi 3,5 moz, tingkat permintaan Januari terendah sejak 2018
Harga perak dapat berubah karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang dalam dapat membuat harga Perak meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada Emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Perak cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah. Pergerakannya juga bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset tersebut dihargai dalam dolar (XAG/USD). Dolar yang kuat cenderung menahan harga Perak, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga naik. Faktor-faktor lain seperti permintaan investasi, pasokan pertambangan Perak jauh lebih melimpah daripada Emas dan tingkat daur ulang juga dapat memengaruhi harga.

Perak banyak digunakan dalam industri, terutama di sektor-sektor seperti elektronik atau energi surya, karena memiliki salah satu konduktivitas listrik tertinggi dari semua logam – lebih dari Tembaga dan Emas. Lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga, sementara penurunan cenderung menurunkannya. Dinamika dalam ekonomi AS, Tiongkok, dan India juga dapat berkontribusi terhadap perubahan harga: bagi AS dan khususnya Tiongkok, sektor industri besar mereka menggunakan Perak dalam berbagai proses; Di India, permintaan konsumen terhadap logam mulia untuk perhiasan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga.(Cay)

Sumber:  Trading economi & Fxstreet

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time