Harga perak mendapat dukungan dari ketidakpastian global menyusul tarif baru dari Presiden AS Donald Trump.
Risalah Rapat FOMC terbaru menekankan perlunya lebih banyak waktu untuk menilai berbagai faktor sebelum mempertimbangkan penyesuaian suku bunga.
Logam abu-abu mendapat dukungan dari permintaan industri yang kuat didorong oleh elektrifikasi dan manufaktur.
Perak (XAG/USD) bangkit dari kerugian baru-baru ini yang tercatat pada sesi sebelumnya, diperdagangkan sekitar $32,80 per troy ons selama jam Asia pada hari Kamis. Logam abu-abu mendapatkan momentum karena daya tarik safe haven-nya tetap kuat di tengah ketidakpastian global. Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengusulkan tarif 25% untuk mobil, bersama dengan bea masuk untuk semikonduktor dan farmasi.
Namun, Perak yang tidak memberikan bunga menghadapi sedikit tekanan ke bawah karena investor mencerna Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terbaru, yang dirilis pada hari Rabu, yang menegaskan kembali keputusan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Januari.
Para pembuat kebijakan Fed menekankan pentingnya menilai lebih lanjut aktivitas ekonomi, tren pasar tenaga kerja, dan inflasi sebelum mempertimbangkan penyesuaian suku bunga. Mereka sepakat bahwa bukti yang jelas tentang penurunan inflasi sangat penting sebelum menerapkan pemotongan suku bunga. Beberapa pejabat juga menyatakan kekhawatiran bahwa potensi perubahan dalam kebijakan perdagangan dan imigrasi dapat menghambat proses disinflasi. Selain itu, ukuran ekspektasi inflasi tertentu telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Pasar saat ini memperkirakan satu pemotongan suku bunga untuk suku bunga dana federal pada tahun 2025, dengan kemungkinan yang kedua. Wakil Ketua Federal Reserve Philip Jefferson menyatakan Rabu malam bahwa bank sentral AS memiliki waktu untuk mempertimbangkan langkah suku bunga berikutnya, dengan mengutip ekonomi yang tangguh dan inflasi yang masih di atas target. Sementara itu, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mencatat bahwa meskipun inflasi telah menurun, inflasi tetap tinggi, menekankan bahwa suku bunga dapat diturunkan lebih lanjut setelah inflasi mencapai tingkat yang lebih dapat diterima, menurut Reuters.
Logam mulia mendapat dukungan dari permintaan industri yang kuat dari elektrifikasi dan manufaktur. Penambahan 357 gigawatt tenaga surya dan angin oleh Tiongkok pada tahun 2024 semakin menggarisbawahi peran penting Silver dalam energi terbarukan. Selain itu, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) memilih untuk tidak mengubah Suku Bunga Pinjaman Utama (LPR), dengan suku bunga satu tahun dan lima tahun tetap pada 3,10% dan 3,60%, yang menandakan pendekatan yang hati-hati terhadap stimulus moneter.(Cay)
Sumber: Fxtreet