Harga perak tetap di atas $30,10 per ons pada hari Rabu(8/1), mendekati level tertingginya dalam lebih dari tiga minggu meski ada tekanan dari dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil Treasury.
Pergerakan ini terjadi karena data ekonomi AS yang kuat mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Perak, bersama dengan aset safe haven lainnya, juga diuntungkan oleh ketidakpastian menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada tanggal 20 Januari dan kebingungan seputar rencana tarifnya.
Selain itu, perak mendapat dukungan dari harapan bahwa Tiongkok, konsumen logam dunia, akan menepati janjinya untuk meningkatkan stimulus moneter dan fiskal guna mendorong pertumbuhan ekonomi. (azf)
Sumber: Trading Economics