Perak (XAG/USD) diperdagangkan dalam kisaran kecil di sekitar $24,50 di sesi Eropa hari Selasa (12/3). Logam putih telah kesulitan menemukan arah sejak sesi perdagangan hari Jumat. Aset ini diperkirakan akan keluar dari tren sideways setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Februari, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB).
Inflasi utama bulanan diperkirakan meningkat sebesar 0,4% dari 0,3% di bulan Januari. Pada periode yang sama, inflasi inti yang tidak memperhitungkan volatilitas harga makanan dan energi diperkirakan akan tumbuh lebih lambat sebesar 0,3% dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 0,4%. Untuk angka tahunan, para ekonom memperkirakan bahwa IHK utama tetap berada di angka 3,1% dan inflasi inti melambat menjadi 3,7% dari 3,9% di bulan Januari.
Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada pertemuan kebijakan bulan Juni akan dipengaruhi secara signifikan setelah rilis data inflasi.
Jelang data inflasi harga konsumen AS, sentimen pasar cukup bullish. Kontrak berjangka S&P 500 telah membukukan kenaikan signifikan di sesi London, menggambarkan minat terhadap aset berisiko yang lebih tinggi dari para pelaku pasar. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun menjadi 4,10%. Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan dalam kisaran perdagangan hari Senin di sekitar 102,80.
Analisis Teknis Perak
Harga perak berbalik sideways setelah menguji resistance horizontal yang diplot dari tertingginya pada 22 Desember di $24,60. Tren keseluruhannya adalah bullish, namun pergerakan koreksi waktu diperkirakan terjadi sebelum pergerakan naik baru. Kenaikan Rata-Rata Pergerakan Eksponensial (EMA) 20 hari mendekati $23,50 menunjukkan bahwa permintaan jangka pendek optimis.
Relative Strength Index (RSI) 14 periode berosilasi dalam kisaran bullish 60,00-80,00, menunjukkan bahwa momentum bullish telah terpicu.(mrv)
Sumber : FXstreet