OIL

Minyak Naik Karena Risiko Timur Tengah, Rencana Stimulus China, dan Data

Harga minyak naik tipis pada hari Selasa(18/03), didukung oleh ketidakstabilan di Timur Tengah serta rencana stimulus dan data China, meskipun kekhawatiran pertumbuhan global, tarif AS, dan pembicaraan gencatan senjata Rusia-Ukraina membatasi kenaikan.

Harga minyak berjangka Brent naik 17 sen, atau 0,2%, menjadi $71,24 per barel pada pukul 03.50 GMT, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 14 sen, atau 0,2%, menjadi $67,72 per barel.

"Bersamaan dengan serangan AS terhadap Houthi di Yaman, beberapa faktor memberikan dukungan bagi pasar," kata analis ING dalam sebuah catatan penelitian.

"China mengumumkan rencana untuk menghidupkan kembali konsumsi, sementara penjualan ritel China dan pertumbuhan investasi aset tetap lebih kuat dari yang diharapkan." Dewan negara, atau kabinet, pada hari Minggu meluncurkan rencana aksi khusus untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri, dengan langkah-langkah seperti meningkatkan pendapatan dan menawarkan subsidi pengasuhan anak.

Pada hari Senin, data ekonomi Tiongkok yang menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan eceran meningkat pada bulan Januari-Februari juga memberi alasan bagi investor untuk optimis, meskipun produksi pabrik turun dan tingkat pengangguran perkotaan mencapai titik tertinggi dalam dua tahun.

Penjualan minyak mentah di Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia, naik 2,1% pada bulan Januari dan Februari dari tahun sebelumnya, didukung oleh kilang baru dan perjalanan liburan, data resmi menunjukkan pada hari Senin.

Harga juga mendapat dukungan dari janji Presiden Donald Trump untuk melanjutkan serangan AS terhadap Houthi Yaman kecuali mereka mengakhiri serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Pada konflik Israel-Palestina, serangan udara Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 200 orang, kata otoritas kesehatan Palestina, karena serangan pada hari Selasa mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu atas perpanjangan gencatan senjata yang menghentikan pertempuran pada bulan Januari. (Newsmaker23)

Sumber: FXStreet

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time