OIL

Harga minyak naik karena AS berjanji untuk terus menyerang Houthi

Harga minyak diperdagangkan lebih tinggi pada hari Senin(17/03) setelah Amerika Serikat berjanji untuk terus menyerang Houthi Yaman sampai kelompok yang berpihak pada Iran itu mengakhiri serangannya terhadap pengiriman.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 41 sen atau 0,6%, menjadi $70,99 per barel pada pukul 03.36 GMT, sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 40 sen, atau 0,6%, menjadi $67,58 per barel.

Serangan udara AS, yang menurut kementerian kesehatan yang dipimpin Houthi menewaskan sedikitnya 53 orang, adalah operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak Presiden Donald Trump menjabat pada bulan Januari.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa kampanye itu mungkin berlangsung selama berminggu-minggu.

Serangan Houthi terhadap pengiriman di Laut Merah telah mengganggu perdagangan global dan memicu kampanye mahal oleh militer AS untuk mencegat rudal dan pesawat nirawak. Harga minyak naik tipis minggu lalu, mengakhiri penurunan tiga minggu berturut-turut yang dipicu oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global yang didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan negara-negara lain.

Kedua acuan harga minyak memangkas beberapa kenaikan setelah naik lebih dari 1% pada perdagangan awal Asia karena China melaporkan awal tahun yang beragam. Produksi industri melambat pada Januari-Februari, sementara pertumbuhan penjualan eceran sedikit meningkat, data pemerintah menunjukkan pada hari Senin.

Dewan negara, atau kabinet, meluncurkan apa yang disebutnya "rencana aksi khusus" pada hari Minggu dalam upaya untuk meningkatkan konsumsi domestik dan pemulihan ekonomi di tengah lonjakan tarif perdagangan AS terhadap China, di antara mitra dagang utama.

Upaya itu mengancam akan mengganggu tatanan perdagangan global.

Analis di Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak, mengatakan mereka memperkirakan ekonomi AS tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan, karena tarif yang dikenakan pada negara-negara seperti Kanada, China, dan Meksiko. (Newsmaker23)

Sumber: Inveting.com

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time