Emas diperdagangkan sekitar $3.030 per ons pada hari Jumat(21/03), bertahan di dekat rekor tertinggi, dan menuju kenaikan mingguan ketiga, didorong oleh sinyal dovish dari Federal Reserve dan permintaan safe haven. Pada hari Rabu, Fed mengakui meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan menegaskan kembali rencana untuk dua kali penurunan suku bunga tahun ini, yang mendorong emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Ketua Fed Powell juga meremehkan dampak tarif Presiden Trump terhadap inflasi sebagai "sementara", namun ia menegaskan tidak ada urgensi untuk memangkas suku bunga. Sementara itu, ketegangan terus meningkat di Timur Tengah, karena Israel memperluas serangannya ke Gaza, Hamas menyerang Tel Aviv, dan AS melanjutkan serangan udara terhadap target Houthi di Yaman.
Pasar juga bersiap untuk batas waktu 2 April untuk tarif timbal balik Trump pada negara-negara yang telah mengenakan bea atas barang-barang AS, yang menambah kekhawatiran perdagangan global. Sejak awal tahun, emas kini telah naik lebih dari 15%. (Newsmaker23)
Sumber: Trading Economics