GOLD

Harga Emas Tetap Stabil Setelah Data Inflasi AS yang Menurun

Harga emas sebagai aset safe haven bertahan pada hari Rabu (12/3), dibantu oleh ketidakpastian tarif dan laporan inflasi yang lebih dingin yang membuat taruhan untuk pemangkasan suku bunga AS tetap utuh.

Harga emas spot naik 0,1% menjadi $2.917,93 per ons pada pukul 12.58 GMT. Harga emas berjangka AS naik tipis 0,1% menjadi $2.923,80.

Data menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,2% bulan lalu setelah naik 0,5% pada bulan Januari. Namun, peningkatan tersebut kemungkinan bersifat sementara dengan latar belakang tarif impor yang agresif yang diperkirakan akan menaikkan biaya sebagian besar barang dalam beberapa bulan mendatang.

"Emas telah tangguh tetapi tertahan dalam kisaran tertentu dalam beberapa minggu terakhir; apakah emas dapat naik lebih tinggi pada laporan CPI ini akan menjadi sinyal penting," kata Tai Wong, pedagang logam independen.

"Dalam jangka menengah, ketidakpastian akan membuat emas tetap didukung sehingga setiap penurunan tajam akan dibeli." Terkait kebijakan perdagangan, tarif tambahan yang ditetapkan Presiden Donald Trump untuk semua impor baja dan aluminium AS mulai berlaku pada hari Rabu, meningkatkan kampanye untuk menata ulang perdagangan global demi kepentingan AS dan memicu pembalasan cepat dari Eropa.

Tahun lalu, Federal Reserve menurunkan suku bunga sebesar 100 basis poin. Pasar keuangan memperkirakan Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga pada bulan Juni karena prospek ekonomi yang memburuk, setelah berhenti pada bulan Januari. FEDWATCH

Emas yang tidak memberikan imbal hasil tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah dan dianggap sebagai investasi yang aman selama periode gejolak ekonomi dan geopolitik.

Indeks Harga Produsen (PPI) AS dan data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada hari Kamis adalah kumpulan data berikutnya yang menjadi perhatian investor.

Perak spot naik 0,7% menjadi $33,16 per ons.

Perak seharusnya mengungguli emas dalam kasus dasar kami tentang pemulihan moderat dalam aktivitas manufaktur, meskipun perlambatan yang lebih tajam dalam pertumbuhan AS merupakan risiko utama, kata UBS dalam sebuah catatan.(Newsmaker23)

Sumber: Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time