Dolar tergelincir untuk hari keempat berturut-turut pada Selasa (22/8), bahkan ketika imbal hasil 10-tahun AS naik ke level tertinggi sejak 2007, dengan greenback terbebani oleh penguatan yuan China yang mencatatkan rekor. Yen bertahan di level yang memicu intervensi tahun lalu.
Indeks Spot Dolar Bloomberg turun 0,1% setelah bank sentral China menetapkan kurs referensi harian untuk yuan pada bias terkuat dibandingkan perkiraan dalam survei Bloomberg
Imbal hasil Treasury 10-tahun sedikit berubah di sekitar 4,3% setelah mencapai level tertinggi sejak 2007 karena investor menunggu pidato utama minggu ini oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell
"Ada sedikit penurunan dalam USD karena penetapan CNY yang lebih kuat dari perkiraan oleh PBOC," kata David Forrester, ahli strategi mata uang senior di Credit Agricole CIB di Singapura. "USD bisa melemah menjelang pidato Powell karena beberapa aksi ambil untung".
Pasangang USD/JPY tergelincir 0,1% menjadi 146,06 karena imbal hasil obligasi 10-tahun Jepang naik ke level tertinggi baru dalam sembilan tahun.
Yen tetap lebih lemah dari 145,90, yang memicu zona intervensi pembelian yen pertama tahun lalu sejak tahun 1998. Hal ini membuat para pedagang tetap waspada terhadap komentar potensial dari pejabat mata uang.
"Ini adalah ujian lain terhadap fleksibilitas BOJ dalam menargetkan imbal hasil JGB 10 tahun. Tidak adanya operasi suku bunga tetap akan memungkinkan JPY untuk mendapatkan kembali kekuatan terhadap USD," kata Forrester.
Pasangan USD/JPY turun kembali menuju pemogokan opsi besar di 146,00 pada likuidasi jangka panjang karena imbal hasil AS memangkas kenaikan intraday, menurut pedagang Valas yang berbasis di Asia.
Pasangan AUD/USD sedikit berubah di 0,6412. (Arl)
Sumber : Bloomberg