Dolar sedikit melemah terhadap yen pada hari Selasa (4/7) karena pasar tetap waspada terhadap tanda-tanda intervensi Jepang, sementara dolar Australia menguat setelah bank sentral negara itu mempertahankan suku bunga stabil.
Greenback turun 0,19% pada 0833 GMT menjadi 144,45 yen, setelah naik 0,27% pada hari Senin.
Namun, yen tetap mendekati level terendah hampir delapan bulan pada minggu lalu di 145,07 per dolar, yang mendorong Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki memperingatkan terhadap penjualan yen yang berlebihan.
Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga stabil di 4,10% pada hari Selasa, mengatakan ingin lebih banyak waktu untuk menilai dampak dari kenaikan masa lalu, tetapi memperingatkan pengetatan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menurunkan inflasi.
Dolar Australia memantul, tetapi naik 0,13% pada 0833 GMT menjadi $0,668.
Pasar condong ke bank sentral mempertahankan suku bunga stabil setelah inflasi sedikit mereda lebih dari yang diharapkan pada bulan Mei. Namun para ekonom terpecah, dengan 16 dari 31 yang disurvei oleh Reuters mengharapkan kenaikan dan sisanya memperkirakan bank akan mempertahankan suku bunga saat ini.
Aktivitas pasar relatif tenang pada hari Selasa dengan perdagangan AS ditutup untuk libur umum 4 Juli. Investor juga menunggu laporan ketenagakerjaan non-pertanian AS yang diawasi ketat pada hari Jumat, yang kemungkinan akan mempengaruhi keputusan Federal Reserve berikutnya.
Euro turun 0,13% terhadap dolar pada $1,09, sementara sterling secara kasar datar pada $1,269.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, juga sedikit berubah di 103.
Di seluruh pasar mata uang, investor juga tetap waspada terhadap kemungkinan intervensi oleh otoritas Jepang untuk menopang penurunan yen.
Sebelumnya pada hari Selasa, diplomat keuangan top Jepang Masato Kanda mengatakan bahwa para pejabat melakukan kontak dekat dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan otoritas luar negeri lainnya hampir setiap hari mengenai mata uang dan pasar keuangan yang lebih luas.
Jepang membeli yen pada bulan September, terjun pertama ke pasar untuk meningkatkan mata uangnya sejak 1998, karena janji Bank of Japan (BoJ) untuk mempertahankan kebijakan ultra-longgar selama diperlukan mendorong yen serendah 145 per dolar. Ini mengintervensi lagi pada bulan Oktober setelah yen jatuh ke level terendah 32 tahun di 151,94. (knc)
Sumber : Reuters