Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak Greenback terhadap sekeranjang mata uang, berjuang untuk memanfaatkan keuntungan moderat hari sebelumnya dan menarik penjual baru selama sesi Asia pada hari Selasa(11/03).
Indeks saat ini diperdagangkan di sekitar area 103,70, turun lebih dari 0,20% untuk hari ini, dan tetap mendekati level terendah sejak awal November yang disentuh Jumat lalu.
Investor tetap khawatir tentang tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump dan dampak potensialnya terhadap ekonomi AS. Selain itu, laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang lebih lemah pada hari Jumat menunjukkan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang mendingin.
Hal ini terus memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga beberapa kali tahun ini, yang membuat imbal hasil obligasi Treasury AS tertekan dan terlihat melemahkan Dolar AS (USD).
Selain itu, reli terkini dalam mata uang bersama, yang dipimpin oleh kesepakatan bersejarah untuk melonggarkan batas pinjaman Jerman, dan Yen Jepang (JPY), yang didukung oleh taruhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Jepang (BoJ), semakin membebani Greenback.
Namun, lingkungan risk-off yang berlaku dapat memberikan sedikit dukungan bagi dolar safe haven. Pedagang mungkin juga menahan diri untuk tidak memasang taruhan agresif menjelang angka inflasi AS terbaru. (Newsmaker23)
Sumber: FXStreet