Mata uang Dolar AS mengalami penurunan tipis pada hari Selasa (25/7), karena para pelaku pasar berhati-hati menjelang dimulainya pertemuan kebijakan Federal Reserve selama dua hari, sementara yuan China menguat setelah Beijing berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan.
Pada pukul 03.20 waktu timur AS (07.20 GMT), Indeks Dolar, yang menelusuri kinerja dolar terhadap sekumpulan enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1% lebih rendah di level 100,985.
Dolar melemah sedikit setelah data aktivitas bisnis AS yang lemah yang dirilis pada hari Senin mendukung teori bahwa Federal Reserve akan memiliki keterbatasan dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut setelah kenaikan yang sangat diharapkan pada hari Rabu.
Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters kini mengharapkan kenaikan pada hari Rabu akan menjadi kenaikan terakhir dalam siklus ketatnya bank sentral saat ini.
Pasangan USD/CNY turun 0,6% menjadi 7,1447 setelah janji dukungan untuk ekonomi China yang sedang lesu dari pertemuan Politbiro yang sangat diawasi badan pengambil keputusan tertinggi Partai Komunis.
Pasangan EUR/USD naik 0,2% menjadi 1,1083, pulih setelah turun ke level terendah dua minggu di 1,1059 sebelumnya pada sesi sebelumnya setelah data aktivitas bisnis zona euro yang lemah untuk bulan Juli. Indeks iklim bisnis Ifo Jerman yang sangat dipantau akan dirilis nanti dalam sesi ini dan diperkirakan akan menunjukkan pelemahan kepercayaan pada perekonomian zona euro yang paling penting.
Di tempat lain, pasangan GBP/USD naik 0,2% menjadi 1,2858, pasangan USD/JPY naik 0,1% menjadi 141,54, menjelang pertemuan Bank Jepang akhir pekan ini, pasangan AUD/USD naik 0,4% menjadi 0,6764, dibantu oleh nada positif yang berasal dari China mengingat dolar Australia sering bertindak sebagai proksi yuan. (Tgh)
Sumber : Investing.com