GBP/USD memperpanjang penurunannya hingga mendekati 1,2580 selama sesi Eropa awal pada hari Jumat. Ketidakpastian tarif dari Presiden AS Donald Trump melemahkan Pound Sterling (GBP) terhadap Dolar AS (USD). Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk bulan Januari akan menjadi sorotan pada hari Jumat nanti.
Trump bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Kamis malam, dan Presiden Trump dengan cepat mengumumkan bahwa mungkin ada tarif perdagangan yang dikenakan pada Inggris juga kecuali persyaratan yang ambigu dari kesepakatan perdagangan dengan AS disetujui dalam batas waktu yang tidak ditentukan. Investor akan mencermati perkembangan seputar kebijakan Trump selanjutnya. Setiap tanda-tanda meningkatnya ketegangan perdagangan dapat mengangkat Greenback dan menciptakan hambatan bagi GBP/USD.
Data yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) pada hari Kamis menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,3% pada kuartal keempat (Q4). Angka ini sesuai dengan estimasi awal dan sejalan dengan konsensus pasar.
Ke depannya, investor akan lebih memperhatikan data inflasi PCE AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Jumat. Laporan ini dapat memengaruhi spekulasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter Federal Reserve (Fed). Menurut alat CME FedWatch, pasar saat ini memperkirakan hampir 68% kemungkinan bahwa Fed akan memangkas suku bunganya dalam pertemuan kebijakan bulan Juni setelah menahannya dalam pertemuan bulan Maret dan Mei.
Faktor terpenting yang memengaruhi nilai Pound Sterling adalah kebijakan moneter yang diputuskan oleh Bank of England. BoE mendasarkan keputusannya pada apakah telah mencapai tujuan utamanya yaitu "stabilitas harga" yaitu tingkat inflasi yang stabil sekitar 2%. Alat utamanya untuk mencapai hal ini adalah penyesuaian suku bunga. Ketika inflasi terlalu tinggi, BoE akan mencoba mengendalikannya dengan menaikkan suku bunga, sehingga orang dan bisnis akan lebih mahal untuk mengakses kredit. Hal ini secara umum positif untuk GBP, karena suku bunga yang lebih tinggi membuat Inggris menjadi tempat yang lebih menarik bagi investor global untuk menyimpan uang mereka. Jika inflasi turun terlalu rendah, itu pertanda pertumbuhan ekonomi melambat. Dalam skenario ini, BoE akan mempertimbangkan penurunan suku bunga untuk mempermurah kredit sehingga bisnis akan meminjam lebih banyak untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan.(Cay)
Sumber: Fxstreet