GBP/USD bergerak turun setelah mencapai level tertinggi dua bulan di 1,2674 pada hari Jumat, diperdagangkan di sekitar 1,2670 pada saat penulisan selama sesi Asia. Namun, pasangan ini menguat karena Dolar AS (USD) melemah di tengah data klaim pengangguran yang lemah dan sinyal beragam dari Federal Reserve (Fed).
Klaim Pengangguran Awal AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 14 Februari meningkat menjadi 219.000, melampaui perkiraan 215.000. Klaim Pengangguran Berkelanjutan juga naik sedikit menjadi 1,869 juta, tepat di bawah perkiraan 1,87 juta.
Selain itu, pasangan GBP/USD mengalami kenaikan di tengah membaiknya sentimen pasar setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan potensi kemajuan dalam negosiasi perdagangan dengan Tiongkok, meredakan kekhawatiran pasar atas tarif. Gubernur Fed Adriana Kugler mencatat pada hari Kamis bahwa inflasi AS masih memiliki "beberapa jalan yang harus ditempuh" sebelum mencapai target 2%, mengakui adanya ketidakpastian di masa mendatang, menurut Reuters.
Sementara itu, Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem menyoroti potensi risiko stagnasi dan meningkatnya ekspektasi inflasi. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic tetap membuka peluang untuk dua kali penurunan suku bunga tahun ini, tergantung pada kondisi ekonomi.
Para pedagang tetap berhati-hati karena kekhawatiran yang terus berlanjut tentang prospek ekonomi Inggris. Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey memperingatkan minggu ini bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap lamban, dengan pasar tenaga kerja yang melemah.
Pound Sterling (GBP) mencoba untuk mendapatkan daya tarik setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) Inggris yang lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Januari dirilis pada hari Rabu. Gubernur Bailey telah mengindikasikan bahwa lonjakan inflasi jangka pendek, yang didorong oleh harga energi yang tidak stabil, tidak akan bertahan lama.
GBP/USD mencapai level tertinggi dua bulan di 1,2674 karena Dolar AS melemah di tengah data klaim pengangguran yang lemah. Klaim Pengangguran Awal AS meningkat menjadi 219.000 pada minggu sebelumnya, melampaui angka yang diharapkan yaitu 215.000.
Para pedagang tetap berhati-hati karena kekhawatiran yang terus berlanjut tentang prospek ekonomi Inggris.(Cay)
Sumber: Fxstreet