Pasangan mata uang GBP/JPY mengalami perdagangan yang ketat tidak jauh dari angka 186,00 hari ini, setelah pulih dari titik terendah baru-baru ini di level 184,45. Pergerakan ini terjadi ketika para pedagang mengantisipasi potensi perubahan kebijakan Bank of Japan (BoJ), mengingat inflasi terus-menerus melampaui target. Ketahanan pound juga disebabkan oleh komentar yang dibuat oleh Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey kemarin selama sesi Treasury Select Committee, yang menyatakan bahwa kenaikan suku bunga tambahan masih dalam pertimbangan.
Sikap hawkish Bailey telah memberikan dukungan kepada pound Inggris, yang mempertahankan kekuatannya meskipun kurangnya pembaruan keuangan yang signifikan dari Inggris. Pedagang pasangan GBP/JPY mempertimbangkan sinyal beragam dari bank sentral, sehingga mengarah pada aktivitas perdagangan yang hati-hati. Kesiapan BoE untuk terus melakukan penyesuaian suku bunga guna mengatasi inflasi bertolak belakang dengan antisipasi pasar terhadap arah kebijakan BoJ di tengah tekanan inflasi yang masih berlanjut.
Sikap hati-hati di kalangan pedagang mencerminkan tren peningkatan sensitivitas yang lebih luas terhadap komunikasi bank sentral di pasar valas, di mana pernyataan dari pejabat dapat mempengaruhi penilaian mata uang secara signifikan. Oleh karena itu, investor dan analis sama-sama memantau dengan cermat perkembangan BoE dan BoJ untuk mengetahui indikasi lebih lanjut mengenai bagaimana kebijakan moneter dapat berkembang sebagai respons terhadap tantangan perekonomian yang sedang berlangsung.(yds)
Sumber: Investing.com