GBP/USD

Sterling Turun Setelah Data Inflasi Inggris Mereda

Sterling melemah pada hari Rabu (15/11) setelah data menunjukkan inflasi Inggris lebih dingin dari perkiraan pada bulan Oktober, memperkuat ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan memangkas suku bunga pada pertengahan tahun depan.

Indeks harga konsumen (CPI) Inggris naik 4,6% dalam 12 bulan hingga Oktober, dari kenaikan 6,7% di bulan September, menurut Kantor Statistik Nasional.

Angka tersebut merupakan angka terendah dalam dua tahun dan di bawah perkiraan sebesar 4,8%.

Sterling terakhir diperdagangkan turun 0,2% hari ini di $1,2471 pada 0724 GMT, dibandingkan dengan $1,2487 sesaat sebelum data tersebut dirilis.

Euro naik 0,1% terhadap pound pada 87,135 pence.

Inflasi inti, yang tidak mencakup harga pangan dan energi, juga meningkat lebih kecil dari perkiraan, naik 5,7% dibandingkan 6,1% pada bulan September, dan di bawah perkiraan sebesar 5,8%.

Inflasi telah berada pada jalur penurunan sejak angka tertinggi dalam empat dekade pada bulan Oktober lalu yaitu sebesar 11%, namun inflasi terbukti sulit dihilangkan di Inggris dibandingkan di negara lain dan masih jauh di atas tingkat target BoE sebesar 2%.

Pemerintahan Perdana Menteri Rishi Sunak tahun ini berjanji untuk mengurangi separuh inflasi pada akhir tahun 2023, tanpa menentukan tingkat inflasi secara langsung.

Pada hari Rabu, Kementerian Keuangan mengatakan pihaknya telah mencapai tujuan tersebut. (Arl)

Sumber : Reuters

Related News

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.

World Time