Dolar jatuh ke level terendah dua bulan pada hari Selasa (11/7) setelah pejabat Federal Reserve mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin mendekati akhir dari siklus pengetatannya, sementara pound menyentuh level tertinggi 15 bulan setelah pertumbuhan gaji melebihi ekspektasi.
Kemarin beberapa pejabat Fed mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi tetapi akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini semakin dekat.
Komentar tersebut menjatuhkan greenback ke level terendah dua bulan di level 101,67 terhadap sekumpulan mata uang, karena para pedagang mengurangi ekspektasinya mengenai seberapa jauh suku bunga AS mungkin harus naik. Indeks dolar terakhir diperdagangkan 0,1% lebih rendah pada level 101,87.
Ekspektasi suku bunga AS telah menjadi pendorong utama dolar sejak Fed memulai siklus pengetatannya tahun lalu.
Sementara yen adalah salah satu yang mengalami kenaikan terbesar, yang menguat sekitar 0,6% dan melewati 141 per dolar untuk pertama kalinya dalam hampir sebulan terakhir. Yang diperdagangkan terakhir di level 140,61.
Yen telah naik lebih dari 3% dari level terendah tujuh bulan yang disentuh bulan lalu, ketika melemah melewati level 145 per dolar yang diawasi ketat yang membuat para pedagang mewaspadai untuk kemungkinan intervensi dari otoritas Jepang.
Sementara di tempat lain, mata uang euro datar di level $1,099, dolar Australia stabil di level $0,6680, sementara dolar Selandia Baru turun 0,2% diperdagangkan menjadi $0,6198.(yds)
Sumber: CNBC