Dolar melemah secara luas pada hari Selasa (13/6) tetapi diperdagangkan dalam kisaran sempit, karena investor tetap berhati-hati menjelang data inflasi utama AS yang akan dirilis hari ini tepat saat Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari.
Di Asia, yuan China turun ke level terendah enam bulan setelah bank sentral menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek untuk pertama kalinya dalam 10 bulan, dalam upaya memulihkan kepercayaan pasar dan menopang pemulihan pasca-pandemi yang terhenti.
Onshore yuan berada di terendah pada 7,1680 per dolar, terendah sejak November lalu, dan terakhir diperdagangkan di 7,1618.
Offshore yuan terakhir turun 0,2% pada 7,1709 per dolar, setelah melemah ke level terendah baru enam bulan di 7,1782 di awal sesi.
Perhatian pasar sekarang beralih ke laporan IHK Departemen Tenaga Kerja AS yang akan dirilis pada hari Selasa, yang diharapkan menunjukkan inflasi sedikit menurun pada bulan Mei dan dapat memberikan ruang bagi Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga yang agresif ketika mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Rabu.
Aussie naik 0,23% menjadi $0,6766, setelah mencapai level tertinggi satu bulan di $0,6774 di sesi sebelumnya.
Kiwi stabil di $0,6126, tidak jauh dari level tertinggi pada hari Senin di $0,6153, tertinggi sejak 24 Mei.
Di tempat lain, sterling naik 0,16% menjadi $1,25315, setelah mencapai level tertinggi satu bulan di $1,2600 pada hari Senin di tengah komentar hawkish oleh pembuat kebijakan Bank of England, yang mengatakan suku bunga mungkin akan naik lebih lanjut karena inflasi tetap kaku.
Euro mencapai level tertingginya di $1,0792, tertinggi sejak 24 Mei, dengan para pedagang juga fokus pada keputusan suku bunga Kamis dari Bank Sentral Eropa, setelah pertemuan kebijakannya.
Terhadap yen Jepang, dolar tergelincir 0,06% menjadi 139,52.
Indeks dolar AS turun 0,17% menjadi 103,40, melemah di dekat level terendah yang di capao hari Senin di 103,24, terendah sejak 23 Mei.
Bank of Japan (BOJ) akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada hari Jumat dan diperkirakan akan mempertahankan sikap ultra-dovish dan pengaturan kontrol kurva imbal hasil (YCC). (Arl)
Sumber : Reuters